Isnin, 3 Oktober 2011

Indahnya Memaafkan & Menahan Marah


"Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan sifat memaafkan kecuali kemuliaan, serta tidaklah seorang hamba merendahkan diri karena Allah melainkan Allah meninggikan darjatnya". (HR. Muslim)
Nabi bersabda, "Orang yang paling sabar diantara kamu ialah orang yang memaafkan kesalahan orang lain padahal dia berkuasa untuk membalasnya." (HR. Ibnu Abiduyya dan Baihaqi)
Nabi bersabda, "Tidaklah seorang itu suka memaafkan, melainkan dia akan semakin mulia." (HR. Muslim)
Allah berfirman, "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, iaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya di waktu senang maupun di waktu sempit, dan orang-orang yang menahan marah dan memaafkan kesalahan orang. Allah suka kepada orang yang berbuat kebajikan." (Ali Imran : 133-134)
Nabi pernah bersabda: "Dilaporkan kepada Allah semua perbuatan manusia pada setiap hari khamis dan Isnin, lalu Allah 'Azza Wa Jalla mengampuninya pada hari itu juga, diampunkan setiap orang yang tidak syirik (menyengutukan) sesuatu dengan-Nya, kecuali sesiapa yang sedang bermusuhan, iaitu Allah berfirman untuknya: Tinggalkanlah (jangan dihapus dosa) kedua dua (orang yang bersengketa) ini, sehingga mereka berdua berdamai , tinggalkanlah (jangan dihapus dosa) kedua dua (orang yang bersengketa) ini, sehingga mereka berdua berdamai." (HR Muslim)
"Dan jika kalian memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang". (At Taghobun: 14)
"Dan hendaklah mereka memaafkan serta melupakan kesalahan orang-orang itu, tidakkah kamu suka supaya Allah mengampunkan dosa kamu? Dan ingatlah Allah Maha Pengampun lagi Maha Mengasihani". (al-Nuur: 22)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan